Senin, 13 April 2020

JURNAL PRAKTIKUM
“REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL”





DI SUSUN OLEH :
SRI OKTIKA DHIJAH GULTOM

(A1C118085)
DOSEN PENGAMPU :
Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Pd 
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020 




PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I
Percobaan VI





I. Judul : Reaksi-Reaksi Alkohol dan Fenol
II. Hari/Tanggal : Rabu, 15 April 2020
III. Tujuan :
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Dapat mengetahui perbedaan sifat-sifat antara alkohol dan fenol
2. Dapat mengetahui jenis-jenis reaksi dan pereaksi yang digunakan untuk membedakan antara senyawa-senyawa alkohol dan fenol
3. Dapat mengetahui azas-azas dari reaksi tersebut pada b
IV. Landasan Teori
     Alkohol terdiri atas alkohol primer, alkohol sekunder dan alkohol tersier. Gugus organik yang berhubungan dengan karbon pembawa hidroksil. Reaksinya adalah :



Metil alkohol dimasukkan kedalam golongan yang mirip pada suatu karbokation kemudian akan diketahui seperti apa sifat kimia alkohol. Terkadang pengelompokan fenol ini adalah suatu senyawa yang mempunyai gugus hidroksil yang terikat langsung ke cincin benzanoid. Induk senyawanya memiliki rumus kimia yakni C6H5OH biasa disebut fenol. Merupakan suatu bahan kimia moluminya sangat perlu (Rismayanto, 2013).
     Basa konjugasi suatu alkohol ialah alkoholida misalnya ion metoksida dari alkohol yang berasal dari metanol. Ion ini juga terdapat dari etanol dan seperti angka miris fenol adalah suatu senyawa difusi gugus hidroksil. Beberapa karakteristik dan kegunaan fenol yang berinteraksi dengan seyawa aromatik (Carey, 2011).
      Daripada alkohol fenol merupakan asam yang lebih kuat karena adanya resonansi mengakibatkan stabilnya ion fenoksida. Muatan negatif pada ion fenoksida dan ion etoksida terukalisir pada oksigen dan stabil jika ada kekuatan solvasi.


Muatan negatif yang terdapat pada ion fenoksida distabilkan oleh solvasi juga dengan suatu elektron deluklalisis kedalam cincin.


Fenol jenis ini adalah senyawa yang terikat langsung ke cincin benzoid. Induk fenol tersebut memilki rumus kimia C6H5OH (Agung, 2008).
     Alkohol ialah suatu senyawa yang didalamnya terkandung gugus hidroksil OH, denol juga sama seperti alkohol mengandung gugus hidroksil tetapi gugusnya mengikat pada cincin aromatik. Semua alkohol mengandung gugus hidroksil OH dan beberapa alkohol terutama etil alkohol ataupun etanol. Etanol itu dihasilkan secara biologis melalui tahap fermentasi gula maupun pati tanpa oksigen enzim yang ada didalam ragi atau unsur bakteri sebagai katalis yang terjadi pada reaksi itu :

 (Fessenden, 2012)

Semakin besar struktur suatu alkohol atau fenol maka tergolongkan biasanya memiliki titik didih yang tinggi.


Ketika ukuran dari alkohol ini bertambah besar, maka probabilitas alkohol akan menjadi bentuk padat(solid). Semakin kecil alkohol yang akan larut dalam air karena memilki gugus hidroksil pada alkohol maka ia dapat membentuk suatu ikatan hidrogen dengan molekul H2O(air) (Basari, 2008).

V. Alat dan Bahan
5.1. Alat
1. Tabung Reaksi
2. Pengaduk
3. Pipet Tetes
4. Gelas Ukur
5. Gelas Kimia
6. Penangas Air
5.2. Bahan
1. Etanol
2. 2-propanol
3. ter- butil alkohol
4. Fenol
5. Kolestrol
6. 2-Naftol
7. Indikator pp
8. Aseton
9. Asam Sulfat
10. Asam asetat glasial
11. Larutan FeCl3
12. 1-propanol
13. n-butil alkohol
14. Resorsinol
15. Larutan NaOH 10 %
16. Reagent lucas
17. Trifenil karbinol
18. Larutan Brom dalam air
19. Reagent Bordwell-Willman
20. o-kresol
21. Etilen glikol

VI. Prosedur Kerja 
6.1  Kelarutan
a. Dimasukkan ½ ml atau 0,2-0,5 gr etanol, ter-butil alcohol, sikloheksanol, etilen glikol dan fenol(fenol jangan sampai mengenai kulit) ke dalam 6 tabung reaksi
b.   Ditambahkan 2 ml kedalam setiap tabung, diamati dan dicatat hasil pengamatan

6.2  Reaksi dengan Alkali
a. Dimasukkan ½ ml atau 0,2-0,5 gr senyawa n-butil alcohol, sikloheksanol, fenol, dan 2-naftol keddalam 4 tabung reaksi.
b. Ditambahkan 5 ml larutan NaOH 10% ke tiap tabung reaksi, dan dikocok serta diamati dan catat hasilnya.

6.3  Reaksi dengan Natrium
a. Dimasukkan senyawa 1-propanol, 2-propanol, dan o-kresnol(Kristal) sebanyak 2 ml kedalam masing-masing tabung reaksi
b.  Ditambahkan logam Na sebanyak sepotong kecil kedalam masing-masing tabung reaksi dan dicatat hasilnya. (Jangan buang isi tabung yang berisi natrium yang belum bereaksi ke dalam bak air, natrium bereaksi eksplosif dengan air).
c.       Ditambahkan etanol secukupnya untuk menghilangkan semua natrium yang belum bereaksi, kemudian buanglah.

6.4  Pengujian Lucas
a.       Dimasukkan reagent Lucas (Cara membuat: Dilarutkan 340 gr ZnCl kering kedalam 230 ml HCl pekat yang dingin, sambil didinginkan, campuran ini menghasilkan 350 ml reagent) kedalam 4 tabung reaksi.
b.  Ditambahkan 5 tetes alcohol yang akan diuji, dikocok dan dicatat waktu yang diperlukan oleh campuran sehingga menjadi keruh atau memisah menjadi 2 lapisan
c.  Diuji 1-butanol, sikloheksanol, ter-butil alcohol, dan dicatat hasilnya.

6.5  Oksidasi dengan Asam Kromat (Pengujian Bordwell-Wellman)
a. Dimasukkan 1 ml aseton ke dalam 5 tabung reaksi yang berbeda. Ditambahkan 1 tetes cairan alcohol atau 10 mg Kristal alcohol yang hendak diuji kedalam tiap tabung reaksi.
b. Ditambahkan 1 tetes reagent Bordwell-Wellman (Cara membuat : Dilarutkan 25 gr anhidrat kromatid dalam 25 asam sulfat pekat dan dengan hati-hati encerkan dengan 75 ml air suling) sambil digoncangkan.
c.  Diuji alcohol : 2-butanol, ter-butil alcohol, kolestrol dan trifenil karbinol.

6.6  Reaksi Fenol dengan Brom
a. Dimasukkan air brom kedalam larutan 0,1 gr fenol didalam 3 ml air dan digoncangkan sampai warna kuning tidak berubah lagi, diamatilah.

6.7  Reaksi Fenol dengan Besi (III) Idorida
a. Dilarutkan 1-2 kristal atau 1-2 tetes senyawa yang akan diuji dalam air 5 ml dalam 3 buah tabung reaksi yang berbeda.
b. Dilakukan penetesan 1-2 tetes besi(III) klorida, diaduk dan diamati lah hasilnya.
c. Ujilah fenol, resorsinol dan 2-propanol kemudian dicatat haislnya.


Link vidio :
https://youtu.be/uQ1jfRlFoNU (vidio 1)
https://youtu.be/2dl3A6f5heo (vidio 2)

Permasalahan :

1. Mengapa pada uji alkohol tersebut dilakukan uji fehling?Apa pengaruhnya sehingga larutan tersebut berubah dari orange menjadi hijau tua? (Vidio 1)
2. Etanol dioksidasi dengan K2Cr2O7 akan menghasilkan etanal. Bagaimana jika oksidasi dari senyawa tersebut terus berlanjut ? (vidio 1)
3.   Mengapa fenol lebih bersifat asam daripada alkohol?  Dan mengapa jika diubah menjadi larutan basa(NaOH) alkohol itu sukar bereaksi ? (vidio 2)

4 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Perkenalkan nama saya Septia misca (005) akan menjawab soal nomor 2
    Alkohol dapat mengalami reaksi oksidasi dengan bantuan katalis K₂Cr₂O₇ (kalium dikormat). Etanol jika dioksidasi akan menjadi etanal, apabila dilakukan reaksi oksidasi lanjutan akan menjadi senyawa asam karboksilat.terimakasih

    BalasHapus
  3. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, saya Sari Bulan NIM A1C118065 akan membantu menjawab pertanyaan nomor 3, mengapa fenol bersifat lebih asam dibandingkan alkohol karena anion yang dihasilkan oleh resonansi,dengan muatan negatifnya disebar (delokalisasi) oleh cincin aromatik. Dan mengapa jika diubah menjadi larutan basa(NaOH) alkohol itu sukar bereaksi karena alkohol bersifat basa ditandai dengan pH dari alkohol yang mendekati 7 dan juga rantai karbon yang panjang yang membuat sukar larut dalam NaOH.

    BalasHapus
  4. Assalamualaikum, saya Isnaini Puji Rahayu (A1C118020) akan menjawab soal no 1 etanol adalah jenis alkohol primer yang ketika dioksidasi dengan K2Cr2O7 akan menghasilkan etanal. Untuk mengetahui senyawa tersebut berupa etanal maka diuji dengan fehling. Dan ketika ditambahkan dengan fehling larutan akan berubah dari oranye menjadi hijau tua

    BalasHapus

JURNAL PRAKTIKUM “KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS DAN KOLOM” DI SUSUN OLEH : SRI OKTIKA DHIJAH GULTOM ...