JURNAL PRAKTIKUM
“KALIBRASI TERMOMETER DAN PENENTUAN TITIK LELEH”
JURNAL PRAKTIKUM
“KALIBRASI TERMOMETER DAN PENENTUAN TITIK LELEH”
DI SUSUN OLEH :
SRI OKTIKA DHIJAH GULTOM
(A1C118085)
DOSEN PENGAMPU :
Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
SRI OKTIKA DHIJAH GULTOM
(A1C118085)
DOSEN PENGAMPU :
Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I
Percobaan II
I. Judul : Kalibrasi Termometer dan Penentuan Titik Leleh
II. Hari/Tanggal : Rabu, 11 Februari 2020
III. Tujuan Pecobaan : Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu:
1. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dasar dalam penentuan titik leleh senyawa murni .
2. Untuk melakukan kalibrasi thermometer sebelum digunakan untuk penentuan titik leleh atau senyawa murni.
3. Untuk membedakan titik leleh suatu senyawa murni dengan senyawa yang tidak murni
3. Untuk membedakan titik leleh suatu senyawa murni dengan senyawa yang tidak murni
4. Untuk menentukan titik leleh suatu senyawa murni yang diberikan sebagai sampel
IV. Landasan Teori
Titik leleh merupakan suhu dimana pada tekanan 1 atmosfer zat padat berubah menjadi zat cair. Yaitu sama-sama berada dalam kesetimbangan. Dimana perubahan tekanan tidak akan mempengaruhi mempengaruhi titik leleh suatu zat. Pengaruh ikatan hydrogen tersebut tidak besar sehingga jarak antar molekul berdekatan dimana berat molekul zat dan bentuk molekul memiliki peranan penting. Ketika zat telah meleleh semua maka titik leleh suatu senyawa organik akan mudah untuk diamati. Perbedaan titik leleh dengan senyawa adalah perbedaan kuatnya suatu ikatan antar suatu unsur dalam senyawa. Semakin kuat ikatan yang dibentuk maka semakin besar pula energi untuk memutuskannya ( Susanti, 2013).
Menurut Oxtoby(2014) Ada faktor-faktor yang mempengaruhi cepat lambatnya suatu zat atau molekul meleleh dalam penentuan titik leleh, yaitu :
1. Ukuran Kristal
Sangat berpengaruh karena semakin besar ukuran dari partikel yang dipakai maka akan semakin sulit terjadinya proses pelelehan.
2. Banyak Sampel
Dapat mempengaruhi cepat lambatnya suatu pelelehan dikarenakan apabila jumlah sampel yang digunakan sedikit maka proses pelelehannya semakin cepat maupun sebaliknya.
3. Pengemasan dalam Kapiler
Pemanas harus memakai panas yang tertahan. Dapat mempengaruhi titik leleh suatu senyawa bila terdapat senyawa yang lain di dalamnya.
Titik leleh senyawa murni adalah temperature ketika fasa padat dan cair berada dalam kesetimbangan pada tekanan 1 atm. Ketika pemecahan kisi kristal hingga semua berbentuk cair suatu transisi dari kristal akan memerlukan adanya sebuah kalor. Proses pelelehan tersebut memerlukan durasi dan adanya sedikit perubahan suhu saat keadaan setimbang. Maka makin murni suatu senyawa, trayek suhu lelehnya akan menjadi semakin sempit dan tidak lebih dari 1 derajat (Gantina, 2011).
Titik didih suatu cairan yaitu temperature tekanan uap saat meninggalkan cairan sama dengan tekanan luar. Bila tekanan uap sama dengan tekanan luar maka terbentuk gelembung uap dalam cairan tersebut. Menyebabkan gelembung tersebut dapat mendorong lewat permukaan dan akan bergerak menuju fase gas yang ada didiatas cairan sehingga cairan akan mendidih dan timbulnya gelembung. Dikatakan titik didih normal ketika berada pada tekanan 1 atm. Titik leleh juga bias digunakan untuk pengidentifikasian suatu zat (Fredy, 2009).
Menurut Hendayana (2009) Syarat kalibrasi, yaitu :
1. Standar nasional maupun internasional yang dijadikan sebagai standar acuannya.
2. Metode kalibrasi dilalui
3. Kalibrasi yang valid dan telah dilakukan dengan pembuktian atau pengujian
4. Ruangan tempat kalibrasi telah terkondisi
5. Alat yang akan dikalibrasi harus berfungsi dengan baik dan tidak rusak.
V. Alat dan Bahan
5.1 Alat
1. Erlenmeyer
2. Benang
3. Thermometer
4. Pemanas
5. Gelas kapiler
6. Gabus
5.2 Bahan
1. Bubuk es
2. Alpha-naftol
3. Air/aquades
4. Asam benzoat
5. Naftalen
6. Maltosa
7. Glukosa
8. Minyak
VI. Prosedur Kerja
6.1 Kalibrasi Termometer
a. Dibuat campuran bubuk es dan air dalam labu Erlenmeyer 250 mL sehingga bagian volumenya terisi.
b. Dimasukkan thermometer hingga ujungnya menyentuh campuran es + air, disumbat mulut labu erlenmeyer tersebut dengan gabus, sehingga campuran tersebut terisolasi dari udara luar.
c. Dicatat batas bawah skala thermometer tersebut (0)
d. Diangkat thermometer dan diulangi lagi prosedur a-c tersebut.
e. Dirancang kembali alat dengan mengisi 2/5 bagian Erlenmeyer dengan aquades.
f. Dimasukkan thermometer hingga tepat 1 cm atas permukaan air, disumbat dan usahakan thermometer berada pada posisi tegak/vertical.
g. Dilakukan pemanasan dan dicatat suhu air mulai mendidih dan suhu tidak naik-naik lagi/konstan.
h. Diulangi prosedur a-g sekali lagi.
6.2 Penentuan Titik Leleh
a. Diambil pipa gelas kapiler, lalu dibakar ujung sehingga tertutup.
b. Dimasukkan sampel zat murni atau campuran dari ujung lainnya. Lalu padatkan dengan bantuan stick yang berlobang tengahnya. Tinggi sampel dalam pipa kapiler tidak lebih dari 2 mm.
c. Diikatkan pipa kapiler tersebut dengan thermometer menggunakan benang (bagian ujung bawah thermometer).
d. Dimasukkan alat tersebut ke dalam Erlenmeyer yang telah diisi air atau minyak (tergantung tinngi zat TL zat tersebut). Dengan mengisi 2/3 erlenmeyer dan sumbat dengan gabus mulut Erlenmeyer.
e. Dipanaskan perangkat alat ini secara perlahan dan catat suhu saat tepat zat meleleh hingga semua zat meleleh.
f. Dilakukan prosedur a-e sebanyak 2 kali untuk setiap sampel yang diberikan. Sampel murni terdiri dari naftalen, glukosa, alpha-naftol, asam benzoate dan maltose.
g. Dengan cara yang sama ditentukan titik leleh campuran dua senyawa dengan proporsi 1:1, 1:3, dan 3:1. Digambarkan titik autentik yang diperoleh. Untuk hasil yang baik, gambar titik autentik pada kertas milimeter block (kertas grafik).
6.3 Demonstrasi Titik Leleh dengan MPA (Melting Point Apparatus)
a. Alat yang digunakan khusus untuk penentuan titik leleh dengan menggunakan sumber panasnya listrik dan skala suhu ditunjukkan oleh sinyal digital/
b. Sampel yang akan ditentukan titik lelehnya ditempatkan pada pipa gelas kapiler setebal kurang lebih 2 mm. pipa kapiler ini akan ditempatkan alat bagian atas. Terdapat 3 lubang yang diameternya 3 mm, lubang tengah untuk pipa kapiler yang berisi sampel dan dua lubang lain diisi dengan pipa kapiler kosong (blanko).
c. Alat dihubungkan dengan tombol listrik dan on-kan. Variable suhu dapat diatur dengan tombol agar naik secara konstan dengan kecepatan tertentu. Pengamatan dapat dilakukan dari lubang kecil disisi depan alat ini. Perhatikan variable suhu saat zat mulai meleleh.
Adapun link vidio yang terkait dengan materi
https://youtu.be/GQTmIzdfpXg
Permasalahan :
1. Mengapa pada video diatas sampel yang di bagian terbuka harus dipindahkan kebagian yang tertutup(pipa kapiler) dan apa guna pengulangan percobaan tersebut ?
2. Pada video diatas Mengapa dikatakan bahwa pengaturan suhu harus disesuaikan dengan titik leleh sampel ?
3. Bagaimana cara mendapatkan titik leleh yang tepat dan sesuai dengan yang diinginkan pada video tersebut ?
Perkenalkan Nama saya Marta Febryza Manalu Rambe dengan NIM A1C118037 akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 1. Karena berfungsi sebagai tempat sampel dan sampel diletakkan di bagian tertutup agar udara tidak masuk dan mengganggu percobaan. Sedangkan pengulangan percobaan berfungsi untuk melihat keakuratan titik leleh sampel tersebut.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusPerkenalkan saya Paulina Manurung Nim (A1c118062) akan mencoba menjawab no 2 karena pengaturan suhu disesuaikan dengan titik leleh sampel agar lebih cepat mengetahui titik leleh tersebut oleh karena itu digunakan dengan cara suhu nya dinaikan 10 derajat dari titik leleh dari senyawa tersebut
BalasHapusAssalamualikum wr wb
BalasHapussaya Rismayanti dengan NIM A1C118007
saya akan menjawab pertanyaan no 3
jadi cara mendapatkan titik leleh yang tepat dan sesuai yang diinginkan pada video tersebut yaitu langkah awalnya pipa kapiler yang berisi senyawa yang akan ditentukan titik lelehnya dimasukkan ke salah satu lubang pada alat melting point apparatus selanjutnya jika diketahui titik lelehnya 100° maka kita dapat menaikkan suhunya 10° dibawah titik leleh, kemudian kita setting agar suhunya naik secara perlahan agar hasil pengujian titik leleh yang didapatkan tepat.
Terimakasih, Wassalamualaikum wr wb